Masyarakat Bonjol Pasaman Bergelut Dengan Maut, Malah Penambang Emas Giat Kumpul Setoran Agar Tetap Bisa

Riaupdate.com—Pasaman— Apakah ada permainan cantik di penambangan Emas tanpa izin di Pasaman. Apakah ada tangan-tangan aparat di dalamnya.
Penyelusuran media riaupdate.com terus menguak tentang gerakan penambangan liar di Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman sudah meresahkan masyarakat peduli lingkungan.
Berita terkuaknya ada uang koordinasi sebanyak 50 juta didapatkan dari salah satu masyarakat yang tidak mau disebut kan namanya, beriniial EA. “Ya Bang, pihak aparat minta 50 jt jika mau dibuka lagi tambang emas ini. Bargaining pertama 30 sekarang udah naik 50. Kami mau tidak mau akan usahakan. Karena masyarakat disini mata pencarian nya hanya menambang Bang”, ujar EA pasrah.
Bahkan sudah mulai gerakan pengumpulan tanda tangan untuk oknum polisi D Kapolres Pasaman. Bahkan yang lebih hebat nya kantor penambangan liar dengan dalih Penambang Rakyat Tradisional Tuah Sakato berkantor di Kantor KAN Nagari Ganggo Hilia kode pos 26381.

“Itu fitnah”, kata oknum polisi D yang disebut masyarakat adalah ajudan Kapolres Pasaman.
Padahal Kapolres Pasaman baru saja diganti. Dari konfirmasi ke Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik diberitahukan permasalahan ada oknum Polisi membeking Penambang Liar di Bonjol dengan inisial D yang mengaku ajudan Kapolresta Pasaman.
“Langsung laporkan Kapolresnya aja mas, menghadap langsung kebeliaunya”, ujar Kombes Dwi Sulistyawan melalui nomor WhatsApp +62 813-7979-xxxx ke radaksi. Nah.