IDA Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun

www.riaupdate.com
PEKANBARU – Hari Senin ini 23/05/2022 pukul 9.00 Wib hingga selesai secara langsung Gubernur Riau Syamsuar melantik Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun dan Penjabat Bupati Kampar Kamsol.
Acara yang dibuat secara sederhana di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah nomor 23 Pekanbaru, namun kelihatan mewah akibat ratusan papan karangan bunga disepanjang jalan Diponegoro dan Gajah Mada memberikan ucapan selamat untuk orang nomor satu di Pekanbaru ini.
“Kami akan prioritaskan masalah banjir. Kemudian apa-apa yang diamanatkan oleh Bapak Gubernur. Juga masalah gaji honorer yang belum terbayar kan”, ujar Muflihun sebelum meninggalkan ruangan pelantikan dengan ramah.

Ditempat yang berbeda, media www.riaupdate meminta tanggapan pada Ida Yulita Susanti anggota DPRD Kota Pekanbaru atas pelantikan ini.
Sebagaimana telah dilansir oleh Goriau.com, Ida Yulita Susanti yang biasa dipanggil Kak Ida memberikan penjelasan panjang lebar tentang permasalahan Kota Pekanbaru. “Pertama sekali kami ucapkan selamat pada Bapak Muflihun sebagai PJ Walikota Pekanbaru”, kata Ida memulai Pembicaraan dengan senyum manisnya.
“Persoalan Pekanbaru terletak pada anggaran. Anggaran Pemko Pekanbaru defisit sekali. Kita berhutang miliaran rupiah kepada swasta. Kemudian, ada juga persoalan proyek multiyears yang belum dituntaskan meski sudah mengalami tiga kali perpanjangan waktu”, ujar Ida yang juga ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh indonesia DPD Kota Pekanbaru

“Kemudian masalah Kawasan Industri Tenayan (KIT) juga bermasalah, satu jengkal tanah pun disana belum berhasil membawa satu investor. Kenapa? Karena Pemko tak mampu menuntaskan legalitas tanah di sana, padahal itu program nasional, oleh Pemko itu hanya wacana-wacana saja,” tegas Politisi Golkar ini.
Belum lagi persoalan yang menyentuh akar rumput seperti insentif untuk tenaga medis dalam menangani pandemi Covid-19, dimana anggaran ini merupakan amanat dari pemerintah pusat. Ada juga dana insentif untuk guru bantu, guru komite, yang besaran anggarannya hanya untuk 4 bulan tapi tak mampu dibayar oleh Pemko.
“Postur anggaran wajib seperti pendidikan dan kesehatan juga belum sesuai, masih di sekitar 5 persen. Ada juga persoalan gaji RT, RW, imam masjid. Belum lagi kita bicara masalah sampah dan banjir, semua itu sangat crowded,” tambahnya. “Jadi kita berharap sekali pada Penjabat Walikota Pekanbaru Bapak Muflihun bisa mengatasi persoalan ini”, tegas Ida Golkar.
