Menjerit, Minyak Goreng Kemasan diPekanbaru Mahal dan Langka

www.riaupdate.com
PEKANBARU – Setelah kemarin (14/3/2022) Kapolri menginstruksikan kepada seluruh Kapolda dan jajarannya untuk memastikan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat baik di pasar tradisional maupun pasar modern hingga minggu depan. Namun kenyataannya hari ini persoalan ketersediaan minyak gorang kemasan masih langka dan sangat terbatas di Pekanbaru. Sejumah ibu – ibu dikelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya menjerit mengeluhkan hal tersebut.
Baca : Kapolri Instruksikan Kapolda Pastikan Minyak Goreng Tersedia di Pasar Tradisional dan Modern
Seorang ibu yang tidak ingin namanya disebutkan menyatakan bahwa, “ hari ini (16/3/2022) kami sudah mencarinya kemana – mana (minyak goreng kemasan), diberbagai swalayan dan minimarket, namun kenyataakannya disebutkan barang kosong !, kalaupun ada belinya juga dijatah 1 orang 1 kemasan ( 2 liter ) itupun harganya sudah 47 ribu, parahnya lagi disejumlah kedai harian minyak goreng curah diwilayah simpang tiga sudah mulai dioplos dengan air, “ ungkap ibu tersebut.

Tim investigasi riaupdate.com juga menelusuri beberapa pedagang kaki lima dan pedagang gorengan yang juga mengeluhkan persoalan yang sama, namun masih bisa mensiasatinya dengan minyak goreng curah yang masih tersedia dipasaran, walaupun harganya yang sudah tidak normal lagi. Sejumlah ibu – ibu yang kami tanyakan mengenai kekhawatiran mengkonsumsi minyak goreng curah lebih banyak mempersoalkan dampaknya terhadap kesehatan.
Baca : Duet Kapolri-Mendag Mau Sikat Mafia Minyak Goreng
Menanggapi hal persoalan Kelangkaan Minyak Goreng Kemasan tersebut Ketua Pemuda Millenial Pekanbaru Teva Iris mengapresiasi instruksi Kapolri kepada Jajarannya di daerah, ” namun kenyataannya hari ini di Pekanbaru masyarakat masih belum mendapatkan solusi terkait hal tersebut, dan mustinya persoalan ini juga disikapi dengan sigap oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru agar tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar apalagi sebentar lagi masuk bulan suci ramadhan ” ungkap Iris.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru yang kami konfirmasi terkait langkah-langkah apa yang dilakukan pihaknya untuk mengatasi persoalan ini masih belum menjawab. Nah (*thd)
