Soal Pengusuran, IYS : ” Ini Penzoliman Namanya ! “

www.riaupdate.com

PEKANBARU, Berlanjut soal surat perintah pembongkaran dari Kasatpol PP Pekanbaru yang ditujukan kepada pedagang dan pemilik bangunan liar di pasar Agus Salim yang kemudian berbuntut bentrok kemarin, pagi ini 20/11/2021 Ida Yulita Susanti yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia ( APPSI ) Kota Pekanbaru turun langsung untuk membantu persoalan penggusuran para pedagang dan menyayangkan karena pihak Pemko Pekanbaru tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak APPSI setempat, dan dijelaskannya bahwa APPSI adalah organisasi yang telah terdaftar secara resmi di Negara.

Yang kedua terkait alasan pembongkaran dengan alasan bangunan liar. Ida kemudian langsung menanyakan apakah para pedagang dipungut retribusi atau tidak, serentak para pedagang mengatakan ” dipunguuuutt…. ” ungkap para pedagang kompak. ” Ini uang dipungut tapi pedagang dianggap liar, ini penzoliman namanya, ” lebih lanjut Ida mengatakan bahwa kami mendukung program Pemko, namun musti lakukan dengan cara yang tepat, mari kita duduk bersama. Kalau memang Pemko tidak mau duduk bersama, kami APPSI akan gugat secara hukum ke pengadilan keputusan Walikota, ” pungkasnya geram.

Selanjutnya anggota DPRD Kota Pekanbaru asal partai Golkar ini mengatakan bahwa yang dimaksud bangunan dalam Perda nomor 7 tahun 2012 tersebut adalah bangunan permanen yang tidak dilaporkan, jadi pasal yang dimaksudkan tersebut tidak nyambung dengan alasan pembongkaran. Lebih lanjut Ida mengatakan ” saya udah protes kemarin, bahwa dasar untuk menggusur tersebut tidak tepat, antara menertipkan dengan menggusur tersebut berbeda, oleh karena itu persoalan penggusuran tersebut kami akan minta pertanggungjawabanya,” ungkapnya. Ditengah para pedagang Ida yang tidak sabaran langsung menelfon Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemko Pekanbaru, namun masih belum dijawab.

Dalam kesempatan tersebut para pedagang PKL pasar Agus Salim yang ditemui tim riaupdate.com mengungkapkan isi hatinya yang diusir oleh pihak Satpol PP Pekanbaru karena berjualan sampai jam 8 pagi tadi 20/11/2021, padahal para pedagang berjualan tidak makan badan jalan, dan meminta agar jangan mengambil tindakan kekerasan kepada para pedagang, ” kami hanya mencari makan bukan mencari kekayaan, dan kami siap untuk tertib, ” ungkap Syafri. Salah seorang pedagang lainnya yang bernama Novita Rahayu juga memohon kepada pihak Pemko untuk memberikan harapan dan waktu kepada para pedagang, sambil meneteskan air mata. (*thd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

ArabicEnglishIndonesian