Pelatihan Pembuatan Kompos


Riaupdate.com–Pekanbaru
Pembuatan kompos dari sampah organik bukan hal yang baru karena sudah banyak dilakukan dibeberapa tempat, tapi walaupun demikian masih perlu dilakukan pelatihan agar menambah wawasan bagi masyarakat yang masih belum paham cara pembuatannya, apalagi saat ini problem sampah menjadi hal yang tidak kunjung selesai. Sampah yang berasal dari rumah tangga masih saja digabungkan antara sampah organik dengan non organik, padahal sampah ini harus dipisahkan.
Ketika sampah organik sudah dipisahkan dengan non organik, maka hal ini akan bisa dilakukan proses pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga, jika sampah organik sudah bisa dikelola oleh masing-masing rumah maka akan mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melalui bank sampah dilakukan pengolahan sampah organik dengan mengundang ibu-ibu PKK dan sekolah adiwiyata yang ada di Kelurahan Pematang Pudu, agar nantinya bisa diterapkan ditempat masing-masing.
Bahan-bahan sampah organik ini terdiri dari kulit buah-buahan, potongan sayur, kulita bawang, cabe dan lainnya, bahan ini jangan digabungkan dengan sisa makanan seperti nasi, minyak goreng dan gulai karena akan menimbulkan aroma tidak sedap serta proses pembusukan menjadi kompos akan terhambat. Proses pembuatan kompos : bahan organik tersebut dicacah atau potong kecil-kecil agar mempercepat proses pembusuhan, ketika sudah dipotong maka dicampurkan dengan EM4 yang bisa dibeli ditoko pertanian. Perbandingan anta EM4 dan air adalah 1:1 dimana 1 liter air sumur berbanding 1 tutup botol EM 4, ketika bahan ini sudah diaduk maka disiramkan kepada sampah organik sebanyak 10 kg, langkah selanjutnya adalah menambahkan kotoran hewan seperti kotoran sapi atau kotoran ayam atau diganti dengan tanah hitam.
Semua bahan tersebut diaduk sekali lagi agar tercampur merata, kemudian ditutup pakai terpal agar terjadi proses pembusukan lebih kurang selama 30 hari, selama proses tersebut boleh saja dibuka setiap minggu untuk dicaduk kembali agar proses pembusukan lebih cepat. Selain menggunakan EM4 sebagai bahan campurannya maka bisa juga menggunakan M21 karena sifatnya sama-sama sebagai bakteri pengurai yang membantu mengurai sampah organik tersebut.
Kemudian untuk sampah nasi, atau sisa makanan yang sudah dimasak, sebenarnya bisa dilakukan proses komposting, dimana lakukan penggalian tanah sedalam 1 meter dihalaman rumah, diameter lubang tersebut cukup 10 centimeter. Nantinya sisa makanan bisa dimasukkan dalam lubang tersebut, ketika lubang tersebut sudah penuh maka tutup menggunakan tanah. Kemudian buat lubang selanjutnya dan begitu seterusnya karena nanti sampah dalam lubang akan membusuk sendiri menjadi tanah serta membuat tanah gembur dan subur dari dalam.
sumber: Bang Dayat