Semarak Maulid Nabi di Ponpes Hidayatul Mubtadiin

www.riaupdate.com
PEKANBARU, Ba’da Isya 14/10 kemarin sebelum sampai di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin yang terletak disudut kota Pekanbaru Kelurahan Muara Fajar Timur Kecamatan Rumbai ini dari kejauhan sudah terdengar sayub – sayub suara para santri yang bersholawat dengan penuh semangat, suasana gembira menyambut peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal Kalender Hijriah mengingatkan kita kepada sejumlah kisah dan peristiwa besar yang terjadi di dunia sebagai pertanda akan kelahiran Nabi sebagai manusia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran-Nya.
Dikutip dari buku berjudul “Uswatun Hasanah” yang ditulis Haddad Alwi, keadaan di Makkah waktu itu berubah menjelang lahirnya Nabi. Tarikh Islam melukiskan bahwa pada tahun 570 Masehi, sebagian besar negeri Makkah gersang kerontang. Dataran Makkah nyaris tak ditumbuhi tanaman selain pohon kurma. Namun, menjelang lahirnya Nabi, hujan tercurah lebat. Tanah di sekitar Makkah menjadi subur dan pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah lebat.

Begitu juga dengan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dengan kontur tanah yang berbukit, rimbun dengan berbagai macam pohon buah, juga terdapat kolam ikan yang siap dipanen, tampaknya program ketahanan pangan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin sudah mulai membuahkan hasil guna menunjang kebutuhan para Santri. Dalam kesempatan terbatas tersebut tampak hadir dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut Habib Ahmad Bin Syech Abubakar Ketua Jatman Pekanbaru Riau bimbingan Habib Luthfi Bin Yahya ( Wantimpres RI ), juga tampak hadir Habib Agil Bin Husain dari Palembang, Habib Abdullah Bin Agil dari Banten, Ust. Bondan Niji selaku pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kang Dedi Suryadi dari Polda Riau, Dr. Burhan dari USU Riau, Eyang Surachmat Ketua Misuri bersama para Sesepuh ( pupuhu ) Payububan Mitra Sunda Riau.
Eyang Surachmat yang juga merupakan pembina dibeberapa Pondok Pesantren di Riau ini melalui Humas Misuri Fari Suradji menyampaikan bahwa adalah tugas kita bersama untuk ” Silih Asah, Asih dan Asuh, ” adapun Silih artinya menjadi harum. Humas Misuri ini juga menyatakan bahwa dipondok ini terdapat sekitar 200 an anak – anak yang berlatar belakang yatim dan piatu yang dibimbing oleh Ustad Bondan Niji Al Jarzani bersama para sesepuh ( pupuhu ) Misuri, dan acara maulid ini adalah semata mata karena mencintai Rasullullah dan sudah menjadi bagian dari tradisi Misuri dalam mensyiarkan Islam, karena Islam merupakan hal yang tak terpisahkan didalam adat dan kebudayaan Sunda, sama halnya dengan nilai – nilai Islam yang ada didalam adat dan kebudayaan Melayu Riau.
Lebih lanjut Habib Ahmad Bin Syech Abubakar yang juga penasehat PW NU Riau yang diundang khusus untuk mengisi Acara Maulid Nabi 1443 H diPondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Rumbai ini menyampaikan niatnya untuk dapat bersilaturahmi dengan Gubernur Riau. (*thd)