Dihantam Banjir Bandang 135 kk Warga Desa Ludai terisolir

foto : terlihat bekas banjir setinggi bahu orang dewasa

riaupdate.com

KAMPAR, Firdaus Kepala Desa Ludai Kecamatan Kampar kiri Hulu yang dihubungi riaupdate.com menuturkan bahwa kejadian Banjir Bandang yang terjadi pada minggu malam 29/08 pukul 12 kurang tersebut membuat warga Desa Ludai berhamburan menyelamatkan diri hingga ke atap rumah, hanya dalam waktu sekitar 30 menit air sungai sudah mulai meluber, namun alhamdulillah tidak terdapat korban jiwa, tapi setidaknya terdapat 21 rumah warga yang retak-retak, perabotan rusak – rusak, sampan warga beserta mesin robin juga banyak yang rusak, termasuk bantuan material WC banyak yang hanyut akibat diterjang banjir bandang tersebut.

Firdaus mengatakan bahwa kemarin Sekda Kampar sudah datang, Dinas Sosial Kampar, Basnas, IDI juga sudah datang memberikan sejumlah bantuan Sembako namun bantuan tersebut hanya cukup untuk beberapa hari saja akibat akses jalan darat untuk keluar masuk ke Desa Ludai terputus tidak bisa dilewati, Firdaus berharap jalan desa yang terputus ini segera diupayakan, berharap kepada pihak terkait untuk segera mengupayakan ditengah kondisi yang memprihatinkan ini.

Andri Kepala Desa Duo Sepakat yang bertetangga dengan Desa Ludai menambahkan bahwa Desa Ludai lah yang paling terdampak dari Banjir Bandang kemarin. Secara geografis Desa Ludai memang agak rendah, jadi jika intensitas hujan lebat maka aliran air yang bermuara dari Sungai Sebayang inilah yang kemudian meluap ke batang Sungai Bio pas dipersimpangan Desa Ludai. Lebih lanjut Kades Duo Sepakat mengatakan bahwa terdapat sekitar 135 keluarga yang bermukim disitu, dan untuk dapat diketahui bahwa dalam sejarahnya justru Desa Ludai adalah induk dari pecahan 13 Desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu namun justru Desa Ludai lah yang paling tertinggal saat ini dibanding Desa lainnya.

Ditanya soal akses jalan menuju Desa Ludai Kades Duo Sepakat mengatakan bahwa saat ini hal tersebut memang sangat memprihatinkan, padahal dulunya sudah pernah diajukan kepada Pemda Kampar melalui Dinas PU untuk pembangunan jalan lingkar dari Muara Selaya agar tembus ke Desa Gema itu sekitar 40 kilo.

Menanggapi hal tersebut Raja Marwan selaku Ketua dari Toyota Land Cruiser Club Indonesia (TLCI) Chapter Riau mengatakan bahwa Desa Ludai dan Desa Duo Sepakat adalah Desa terisolir binaan dari TLCI. Hingga saat ini kami adalah satu-satunya komunitas yang sudah sampai ke Desa tersebut, mengingat kondisi infrastruktur jalan yang tidak mungkin ditembus oleh kendaraan roda 4 biasa. Kendaraan yang masuk harus dilengkapi dengan Sistem penggerak 4×4 serta dilengkapi dengan Equipment Offroad. Maka kedatangan TLCI pada bulan Juli lalu dalam rangka menyalurkan Bantuan pembangunan Mesjid sangatlah menggembirakan dan disambut antusias oleh masyarakat yang belum pernah melihat Mobil masuk ke Desa mereka.

Lebih lanjut Ketua TLCI Chapter Riau mengatakan bahwa bencana yang menimpa kedua Desa tersebut sangat memprihatinkan dan menggugah kami untuk segera membantu meringankan beban masyarakat sekitar. Saat ini kami sedang mengalang bantuan dari berbagai pihak, dan rencananya jum’at ini kami dari TLCI Chapter Riau akan mendatangi Desa Ludai dan Desa Duo Sepakat untuk memberikan bantuan berupa 150 Paket Sembako, Pakaian dan selimut layak pakai. (*thd)

Bagi para Dermawan dan pihak–pihak terkait lainnya yang ingin berdonasi meringankan penderitaan Warga Desa Ludai Kampar Kiri Hulu korban Bencana Banjir Bandang dapat menghubungi :

Firdaus Kades Ludai @ 0852 5596 0794

Sumber : Firdaus Kades Ludai, Andri Kades Duo Sepakat dan Uthe TLCI Chapter Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

ArabicEnglishIndonesian