MISURI : Ini soal masa depan Indonesia Bung !

riaupdate.com
PEKANBARU, Masih dalam diskusi hangat soal penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang lebih dikenal dengan sebutan sekolah daring terutama bagi anak usia pendidikan dasar dimasa Pandemi ini. Dalam bincang sersan, serius tapi santai di Markas MISURI jalan Ronggo Warsito bersama riaupdate.com Fari Suraji yang juga pemerhati dunia pendidikan Riau ini ternyata pernah menjadi trainer dan bersinergi dengan beberapa Pemda di Provinsi Riau dalam mengoptimalkan kemampuan siswa pada tahun 1995 sampai 2001 melalui bimbingan belajar Smart Ganesa, dan telah banyak mengantarkan siswa siswi Riau hingga universitas ternama seperti ITB, IPB, UGM, UI, Unpad dan lainnya.
Lebih lanjut Fari mengatakan bahwa persoalan PJJ bagi anak usia pendidikan dasar ditengah keterbatasan Pandemi, harus menjadi perhatian yang serius bagi kita semua, dan untuk dapat diketahui bahwa pada otak anak usia 3 tahun, terbentuk milyaran sel yang disebut neuron, sel neuron ini adalah sel kecerdasan, yang bertugas untuk mengirim dan menerima informasi. Nah dalam usia pendidikan dasar mulai dari PAUD hingga SD ini sangat penting bagi kita semua untuk serius dalam mengelola neuron jadi jaringan sambungan berkecepatan tinggi yang mengontrol kecerdasan emosi, pikiran, dan gerakan bagi anak, pungkas Fari yang geram melihat kondisi saat ini.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa UNESCO mencatat peningkatan jumlah anak yang mengalami kesulitan membaca dasar yang sebelumnya 460 juta, kemudian meningkat menjadi 584 juta ditahun 2020, ” itu belum lagi ditambah dengan angka di tahun 2021 bahkan saya mendapat informasi bahwa anak Indonesia termasuk yang mendominasi. ” Disisi lain saya melihat bahwa dari dulu sampai sekarang pemerintah baik pusat maupun daerah dalam memberikan penilaian disekolah bukan 100 % dari sisi keilmuan, melainkan lebih dominan untuk urusan administratif.

Mengomentari hal tersebut Eyang Surahmat selaku Ketua MISURI begitu sapa’an akrabnya mengatakan bahwa ” Saya melihat masih banyak daerah-daerah pingiran yang masih minim fasilitas pendukung seperti listrik, komputer, internet. Bagaimana mungkin anak bisa belajar daring kalo fasilitasnya gak ada, ekonomi masih susah, jika memang sudah ada kegiatannya ya segera bagikan baik hape atau komputer untuk anak belajar daring, kalo gak ada kuota segera dibagikan kepada yang memerlukan, karena ini adalah soal masa depan Indonesia Bung ! ” pungkasnya. Lebih lanjut ketua MISURI Eyang Surahmat mengatakan agar Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk dapat melakukan dialog khusus bersama pihak-pihak terkait guna memecahkan persoalan ini, dan penutup tak lupa saya ucapkan Selamat ulang tahun untuk Provinsi Riau ke 64 dan Dirgahyu Indonesia ke 76. (*thd)