SOAL Fasilitas PJJ, ini kata Warga Bantan Tengah Bengkalis

riaupdate.com
BENGKALIS, Sebagaimana UNESCO mencatat peningkatan jumlah anak yang mengalami kesulitan membaca dasar yang sebelumnya 460 juta, kemudian meningkat menjadi 584 juta ditahun 2020, bahkan hingga hari ini pembatasan dan penutupan sekolah akibat Pandemi masih berlanjut dan menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kebosanan, jenuh, kesepian, kekerasan dilingkungan keluarga, depresi akibat kondisi belajar yang tidak dinamis karena tidak bertemu dengan teman-teman dan gurunya belum lagi persoalan keterbatasan fasilitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bersama riaupdate.com yang terjun langsung melihat kondisi dilapangan, ikut mendampingi Tenaga Ahli Kejar Mutu Pendidikan Dasar Kemendikbud Riset dan Teknologi bersama Ketua harian BAPAN Riau Fari Suraji menemukan beberapa fakta persoalan diberberapa titik di Kabupaten Siak dan Bengkalis. Sebagaimana Pengakuan dari warga Desa Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis yang mengeluhkan soal paket internet yang terbatas, jaringan yang lelet. Belum lagi persoalan sosial di Desa Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis ini, sebagaimana penelusuran tim riaupdate.com mayoritas warganya bekerja sebagai buruh nelayan dengan kehidupan apa adanya jauh dari kesan berkecukupan.
Bertolak belakang dengan hal tersebut, Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Hasan Chabibie dari Kemendikbud Riset dan Teknologi yang bicara soal anggaran fasilitas PJJ pada konferensi daring rabu 3/3 yang lalu mengatakan, bahwa anggaran yang kemarin sempat disampaikan oleh Mas Menteri (Mendikbud) di 2020 infonya kita dapat Rp. 7,2 triliun untuk kuota, dan di lapangan tidak habis segitu,” kata dia. Sehingga Kemendikbud Riset dan teknologi kembali mengajukan alokasi anggaran sebesar Rp2,6 triliun yang diasumsikan untuk sekitar 30 juta penerima.

Lebih lanjut Ibu Mama begitu sapa’an warga Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis ini mengatakan ” bagi yang punya fasilitas hp ya bisa melaksanakan proses belajar mengajar melalui daring, tapi bagi yg tidak punya hp ?? ini masalahnya, ” dengan kompak ibu-ibu warga setempat menambahkan bahwa dengan kondisi seperti ini kami lah yang sibuk dengan urusan sekolah anak-anak kami ,termasuk berurusan dengan pihak sekolah, padahal kami juga belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam mendampingi anak-anak. Oleh karena itu kami sangat menginginkan agar anak-anak kembali kesekolah seperti biasa. *(thd)
Sumber : Klik Kata / Kalimat berwarna Biru