DAMAI LUBIS : ” Motif dan Otak Pelaku Penembakan 6 laskar FPI Penting untuk digali “

Sebagaimana riuhnya jagad medsos soal meninggalnya satu dari tiga oknum anggota Polda Metro Jaya yang diduga membunuh 4 Laskar FPI dalam peristiwa ‘KM 50’ meninggal dunia dalam peristiwa Kecelakaan. “Informasi yang saya terima saat gelar (perkara) salah satu terduga pelaku meninggal dunia,” ujar Kabareskrim Komjen Agus Andrianto saat dimintai konfirmasi, Kamis (25/3/2021) mengundang banyak tanggapan dari Netizen disebabkan terdapat berbagai keanehan.
Berdasarkan investigasi Tempo, Brigadir Satu Fikri Ramadhan Tawainella, Brigadir Kepala Faisal Khasbi Alamsyah, dan Brigadir Kepala Adi Ismanto terlapor diduga terlibat dalam pembunuhan enam Laskar FPI. Munculnya nama Elwira sebagai nama terlapor cukup mengagetkan. “Apalagi peristiwa kecelakaan tunggal itu sudah terjadi pada awal Januari lalu, dan baru sekarang diumumkan,” kata sumber Tempo. Sumber ini mengungkapkan komandan yang memimpin operasi pengejaran Habib Rizieq dan pengawalnya pada saat itu adalah Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Handik Zusen. Seharusnya dialah yang bertanggung jawab atas pembunuhan anggota laskar FPI itu.
Sumber tersebut mengatakan tak tersentuhnya Handik menguatkan informasi yang beredar di kalangan kepolisian bahwa lulusan Akademi Kepolisian pada 2003 ini mendapat perlindungan dari pejabat tinggi kepolisian. “Kasihan para terlapor ini. Mereka polisi berpangkat rendah yang dikorbankan,” kata sumber Tempo. Saat dikonfirmasi seputar hal ini melalui telepon dan pesan tertulis Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, tak menjawab dan belum memberikan respons.
Disisi lain sebagaimana telah disampaikan bahwa Habib Rizieq Syihab bersyukur kepada Allah bahwa Kapolda Metro Jaya akhirnya mengakui mulutnya dibuka Allah kalau dia yang mengirim orang-orang tersebut untuk melakukan penguntitan sampai ke rumah,” kata Habib Rizieq dalam sidang pembacaan eksepsi soal hasil tes swab PCR di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat, 26 Maret 2021.
Dalam tulisannya yang dimuat di Faktakini.info Damai Hari Lubis mengatakan bahwa Tokoh Utama yang perlu Ditelusuri Keterlibatannya sebagai Orang yang Diduga Kuat Terseret Peristiwa Penembakan Hingga Tewasnya 6 orang Mujahid adalah Kapolda Metro Jaya, sebab Fadil Imran sendiri mengakui secara tegas bahwa tim penguntit yang melakukan pembunuhan tsb adalah anak buahnya, maka secara garis komando pasti dirinya yang memerintahkan. Maka perlu dilakukan investigasi khusus, serius dan maksimal. Jangan sampai unlawkilling ini hanya ditimpakan kepada 3 orang yang juga belum tentu mereka yang melakukannya atau masih ada pelaku lainnya termasuk otak pelaku, dan jangan lupa motif daripada pembunuhan ini sangat penting untuk digali, jangan sampai perbuatan ini sebagai alat politik kekuasaan atau sekedar diperalat nafsu sahwat individu, namun akibatnya mencederai polri membuat cacat sebagai sebauah lembaga daripada asset bangsa dan negara RI.
Sumber : faktakini.info dan lainnya.