Bersama PERS kita kawal Kebenaran. (Edisi 1)

riaupdate.com. 8/02/2021.

Berkaitan dengan Hari Pers Nasional 9 Februari 2021, tulisan ini mencoba membedah Peran Pers terhadap Hegemoni Penguasa dan Kontrol Kelompok Dominan dalam Pembentukan Opini Publik. Disinilah Integritas Para Insan Pers dan Pemilik Media diuji dan difungsikan sebagai kontrol sosial terhadap berbagai isu – isu yang merebak diruang – ruang publik.

Sebutlah sebuah contoh Propaganda yang dihembuskan oleh berbagai media berkaitan Serangan 9/11 yang menewaskan 3.000 korban jiwa dengan aktor Intelektual pelaku kejahatan ini langsung jatuh pada Kelompok Al — Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden, padahal kelompok ini menolak keras menyatakan terlibat, mengklaim tidak bertanggung jawab atas serangan ini. Hingga akhirnya Osama Bin Laden menjadi target utama dan diberi label Teroris yang harus dieksekusi. Majalah sains Europhysics News volume 47/4 Tahun 2016 memuat hasil riset bertajuk “15 Tahun Kemudian: Kajian Fisika di Balik Runtuhnya Bangunan Tinggi”. Riset ini berusaha menemukan penjelasan ilmiah di balik kejadian 9/11 atau runtuhnya Menara Kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 silam.

Sebagaimana diketahui, pada pagi 11 September 2001, Menara Kembar WTC runtuh. Sore di hari yang sama, Gedung 7 WTC, terdiri atas 47 lantai, juga rata dengan tanah meskipun tidak ikut ditabrak pesawat terbang. Padahal ketiga bangunan tinggi itu berkerangka baja, berdasarkan rekomendasi investigasi dari Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) Amerika Serikat (AS) ini memaparkan bahwa kejadian 9/11 cenderung disebabkan oleh kebakaran. Kobaran api meludeskan ketiga bangunan WTC, termasuk kerangka baja yang menopangnya.

Keraguan pun mencuat di kalangan ilmuwan. Sebab, bila kesimpulan NIST itu sahih, maka kejadian 9/11 adalah satu-satunya peristiwa di mana amukan api bisa meluluhlantakkan bangunan tinggi berkerangka baja. Padahal, lanjut para ilmuwan itu, menara berkerangka baja selogisnya hanya bisa runtuh dalam sekejap dengan cara pembongkaran sengaja (controlled demolition), antara lain menggunakan sejumlah bahan peledak. Namun Framming Media telah terlanjur terbentuk di benak masyarakat bahwa Kelompok Al — Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden lah yang harus bertanggung jawab. Fitnah dan Kebohongan terbesar Pembentukan Opini Publik diberbagai media dimulai dari sini. Hal inilah yang menjadi dasar legitimasi Amerika Cs untuk menghajar Irak dan Afganistan atas nama memerangi Terorisme.

Disinilah Penulis memberikan contoh Integritas dan Profesionalisme Jurnalis itu diuji sebagaimana tadi telah disampaikan oleh Tuan Guru Ustadz Abdul Somad, Lc, MA, Phd pada Acara Tausiyah Nasional berkaitan dengan Ulang Tahun ke 1 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) bersempena Peringatan Hari Pers Nasional secara Virtual, bahwa dalam perspektif Islam jurnalis tidak boleh netral terkait persoalan Kebaikan dan Keburukan melainkan harus bisa menyatakan yang Haq itu Haq dan yang Bathil itu Bathil, musti ada Keberpihakan kepada Kebenaran dan ini sejalan dengan Nilai – nilai Positif yang terkandung didalam Pancasila.

Bersambung…

diambil dari berbagai sumber.

foto : www.ae911truth.org

Penulis : Taufiq

Pengamat Komunikasi Politik & Komunikasi Massa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.